Jumat, 10 April 2015

HOT..! MITOS yang Terbongkar(Rahasia Orang Jenius)

Jenius adalah keuntungan strategis (seperti Einstein)
Jenius adalah penyelamat (seperti Archimedes)
Jenius adalah masa depan (seperti Edison)
Jenius adalah kejayaan untuk negeri (seperti Alexander agung)
Jenius adalah sumber daya yang lebih besar daripada sumber daya minyak dan gas, karena jenius bias mengungkap bahwa minyak dan gas tidak diperlukan (seperti roentgen)
Jenius itu abadi (seperti Socrates)

Beberpa mitos yang menlingkupi jenius,yang ternyata sejumlah mitos itu menyesatkan. Mungkin orang-orang terintimidasi atau bahkan takut akan konsep jenius. Apapun alasannnya mitos-mitos tersebut bias dibongkar.

# mitos 1 : “ Para jenius memang terlahir”
Ide ini memang sangat lazim, tapi tidak benar, mengapa? Genetika memang mempengaruhi hidup kita, tetapi tidak sepenuhnya menentukan hidup kita. Jika mitos ini benar, mengapa tidak kita penjarakan saja anak pembunuh masal sejak dilahirkan? Mengapa tidak kita sekolahkan saja anak-anak kita yang cenderung hanya akan main-main dan buang-buang waktu serta biaya saja. Dunia barangkali akan jauh lebih efisien dan kurang kacau-dan kurang menarik-jika orang bias diklasifikasikan begitu mudahnya. Pendidikan, pengaruh social, ini sama pentingnya dengan warisan genetic. Bahkan dengan materi genetic yang paling baik sekalipun.

# mitos 2 : “ Para jenius sudah terlihat sejak masih kanak-kanaknya”
Mitos ini menyiratkan arti bahwa apabila seorang anak tidak bisa dikenali sebagai jenius dimasa kanak-kanaknya berarti dia bukanlah seorang yang jenius. Sebenarnya prodigy-lah yang dikenali semasa kanak-kanak. Prodigy adalah seorang individu yang menunjukkan hasil-hasil setingkat orang dewasa dimasa kanak-kanaknya. Jenius itu berbeda Albert Einstein misalnya, misalnya, yang belum bisa bicara sampai berusia tiga tahun. Dulunya dia adalah penderita dyslexia-penyakit tidak mampu membaca dikarenakan adanya cacat otak-dia banyak sekali mengalami kesukaran semasa dia bersekolah. Thomas A. Edison bebarapa mendapat nilai C untuk pelajaran fisika. Robert frost menerbitkan bukunya pada usia tiga puluh delapan tahun. Michailo lomonosov (pendiri universitas moskow) pernah dianggap buta huruf karena ketika itu tidak bisa membaca dalam bahasa yunani dan latin. Pada usia 10 tahun, ketika dia datang ke moskow dari desa yag jauh diwilayah utara “ untuk belajar”, dia terlebih dahulu harus menjalani sekolah dasar.
Bisakah orang dimasa Edison atau Einstein bersekolah memperkirakan bahwa kedua orang ini adalah orang yang jenius dimasa depan? Apakah ada diantara anak-anak berusia tujuh tahun yang menertawakan dan mengejek lomonosov yang berusia 19 tahun, ataupun para guru yang tersenyum masam kepadanya, pernahkah mengira bahwa mereka sedang menghina calon pendiri sains rusia modern?
Dengan mempertimbangkan itu semua, akankah seorang berani untuk meramalkan dimasa kini bahwa anak ataupun orang dewasa tertentu tidak akan bisa menjadi orang jenius ditahun-tahun yang akan datang?

Mitos 3 : “ Para jenius adalah orang-orang unggul yang berbakat dalam segala hal”
Ya,memang ada orang-orang jenius yang dianggap baik dalam segala hal baik itu bidang seni atau sains, ada diantaranya Leonardo da vinci, johan wolfgang dan Lomonosov. Tapi percayakah anda bahwa begitu banyak yang lainnya orang-orang yang tampaknya terlihat biasa bahkan berada diluar batas anggapan berbakat,bisa menjdi seorang yang jenius. Berdasarkan bukti dan penelitian bahwa setiap anak dan setiap orang bisa menjadi jenius. Sejarah menunjukkan bahwa setiap anak dan setiap orang mempunyai peluang. Termasuk anda..

Mitos 4 : “ Para jenius itu Gila”
Seorang yang jeniius dan gila adalah ibarat dua titik dalam sebuah lingkaran, yang kemudian lingkaran itu digunting dan dibuka. Guntinglah sebuah lingkaran di bagian manapun, letakkanlah jari-jari anda dikedua sisi dari lingkaran tersebut. Bukalah lingkaran itu, kedua titik yang tadinya begitu dekat satu sama lain, kini bergerak kea rah-arah yang berbeda-beda dan tetap terpissah sejauh-jauhnya.
Seorang psikiater Rusia yang merupakan pendiri dinas psikiater di Volgogard. Dia mengatakan bahwa ada orang sakit yang normal. Dan ada orang sehat yang abnormal.
Hitler bisa jadi orang yang normal dari fisiknya, tapi sakit secara mental dan dia menjadi abnormal karena perusak dan dia benar-benar membinasakan manusia.
Vincent van Gogh bisa jadi sakit, tetapi dia dianggap normal karena dia berhasil menelurkan hasil-hasil karya yang inovatif dan positif.
Sebenarnya masyarakatlah yang seringkali gila dalam menerima sebuah kemajuan zaman.
Semua orang berpluang sama untuk bisa menjadi orang yang jenius termasuk anda.

0 komentar:

Posting Komentar