• Kenali Potensi Diri Kita

    Sebelum Kita lebih jauh mempelajari strategi dan ide bisnis yang kita jalankan ada lebih baiknya jika kita ketahui dulu tentang potensi yang ada dalam diri kita

  • Bisnis Rumahan yang Menjanjikan

    Ide bisnis rumahan atau peluang usaha dengan modal kecil yang paling menjanjikan untuk dikelola sendiri atau bersama dengan anggota keluarga sebenarnya sangat banyak ragamnya. Bahkan tidak jarang dari yang semula hanya sekedar coba coba justru akhirnya menjadi pekerjaan utama dengan potensi penghasilan yang cukup membanggakan.

  • Usaha Yang Cocok di Desa

    Bismillah… Kalau kita hidup di kota akan jauh lebih mudah menemukan ide bisnis yang banyak dan bisa dijalankan, ketimbang bila kita hidup jauh dari kota (desa). Seperti yang kita tahu pertumbuhan ekonomi di desa tidak bisa disamakan dengan pertumbuhan ekonomi kota. Hal itu juga yang harusnya menjadi alasan untuk kita bisa menentukan ide bisnis yang tepat untuk bisa dijalankan di masyarakat desa.

  • Cara Meningkatkan Traffic Blog

    Belajar seo dan belajar untuk mendatangkan traffik ke blog memang butuh ketekunan, mungkin selama ini, banyak sekali pertanyaan: bagaimana ya Cara Untuk Meningkatkan Traffic Blog/website? Jika anda seorang blogger atau pemilik sebuah website, anda pasti menginginkan traffic yang lebih banyak untuk blog atau website anda tersebut.

Jumat, 24 Juni 2011

Bisnis Sampingan Untuk Karyawan


Berprofesi sebagai karyawan, tidak menutup kemungkinan Anda untuk menjalankan sebuah usaha. Banyak peluang bisnis yang bisa Anda jalankan di luar jam kerja. Mungkin sebagian orang beranggapan bahwa menjalankan usaha sambil bekerja di sebuah instansi, merupakan hal yang cukup sulit. Namun sekarang Anda tidak perlu khawatir lagi, karena sudah banyak peluang bisnis sampingan yang bisa dijalankan karyawan di luar jam kerja.

Maraknya bisnis sampingan saat ini, memberikan kemudahan para karyawan untuk berwirausaha. Rata-rata para karyawan tertarik untuk memulai bisnis, karena mereka menginginkan tambahan pendapatan di luar gaji yang mereka terima. Selain itu, ada juga yang termotivasi memulai bisnis sampingan karena mereka ingin memiliki aktivitas lain, agar tidak jenuh dengan pekerjaan utama mereka.
Peluang bisnis apa yang bisa dijalankan para karyawan? Bagaimana cara memulai bisnis sampingan? Dan siapa saja target pasar bisnis sampingan karyawan? Berikut informasi selengkapnya.

Konsumen
Sasaran pasar bisnis sampingan cukup luas, tidak hanya sebatas konsumen yang ada di lingkungan kerja saja. Walaupun target utama Anda adalah rekan kerja yang ada di instansi tersebut, namun tidak menutup kemungkinan Anda juga bisa memasarkannya kepada masyarakat luas (misalnya saja : kerabat dekat, tetangga rumah, maupun masyarakat umum).

Info bisnis
Mencari ide bisnis sampingan bagi karyawan memang tidak ada habisnya. Namun, karena Anda masih memiliki tugas utama sebagai karyawan. Sebaiknya jika membuka usaha, pilih peluang bisnis yang mudah dijalankan. Sehingga tidak menggangu pekerjaan Anda sebagai seorang karyawan. Salah satu bisnis sampingan yang banyak dijalankan karyawan adalah memasarkan suatu produk, seperti bisnis dagang sepatu dan tas.
Melihat kebutuhan karyawan akan sepatu dan tas kerja yang cukup tinggi, menjadikan produk tersebut cukup berpotensi untuk dijadikan sebagai bisnis sampingan. Dengan membidik pasar sesama karyawan, Anda bisa mencoba bisnis ini sebagai alternatif untuk memperoleh tambahan penghasilan diluar gaji yang Anda terima setiap bulannya.
Untuk menjalankan bisnis dagang sepatu dan tas, Anda bisa memulainya dengan mencari barang dagangan dari produsennya langsung atau mencarinya di pusat kulakan sepatu dan tas seperti di daerah Cibaduyut. Sedangkan untuk memulainya, Anda bisa menawarkan produk-produk tersebut kepada rekan kerja Anda di waktu istirahat maupun sepulang kerja. Yang terpenting bisnis sampingan tersebut tidak mengganggu aktivitas Anda selama jam kerja.

Kelebihan bisnis
Bisnis dagang sepatu dan tas, merupakan bisnis yang mudah dijalankan. Karena bisnis ini tidak menyita banyak waktu, dan bisa dijalankan di sela-sela aktivitas kerja Anda. Selain itu modal yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar, bahkan bisa disesuaikan dengan dana yang Anda miliki. Biaya operasional yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar, sebab bisnis ini bisa dilakukan tanpa perlu menyewa lokasi usaha seperti bisnis lainnya.

Kekurangan bisnis
Kendala utama bisnis ini yaitu tingkat persaingan yang cukup ketat. Pesaing terkuat bisnis ini yaitu toko sepatu dan tas yang ada di sekitar Anda. Sebab sebagian konsumen lebih memilih membeli di took langsung, karena pilihan modelnya cenderung banyak. Oleh karena itu, untuk menarik minat konsumen, sebaiknya Anda selalu mengikuti perkembangan mode sepatu dan tas yang banyak dicari pasar. Selain itu perbanyak pilihan model sepatu dan tas yang Anda pasarkan, agar konsumen tidak berpaling pada pesaing Anda.

Pemasaran
Dalam memasarkan produk sepatu dan tas, strategi yang paling efektif yaitu dengan strategi promosi dari mulut ke mulut. Dengan memasarkan produk kepada rekan-rekan Anda, secara tidak langsung akan memperluas peluang pasar Anda.
Selanjutnya Anda juga bisa membuat brosur atau catalog, untuk mempermudah pemasaran produk. Dengan begitu konsumen terbantu untuk mengetahui segala informasi mengenai produk yang Anda tawarkan. Hal ini juga akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen.
Disamping itu untuk memperluas jangkauan pasar, Anda bisa memasarkan produk sepatu dan tas melalui internet. Adanya kemajuan teknologi, membuat para pelaku usaha sengaja memasarkan produk mereka melalui dunia maya. Misalnya saja dengan membuat website, blog maupun memasarkannya melalui jejaring sosial yang saat ini sedang booming. Cara ini ternyata cukup efektif, karena sudah banyak pelaku usaha kecil, yang sukses menembus pasar global dengan bantuan internet.

Kunci sukses
Yang terpenting adalah jeli dalam memilih usaha sampingan yang banyak dibutuhkan para karyawan. Misalnya saja seperti sepatu dan tas kerja, isi ulang pulsa, alat tulis kantor, atau makanan ringan dan camilan. Bila waktu luang Anda terbatas, Anda tidak perlu memproduksi langsung produk-produk yang akan Anda pasarkan. Jalin kerjasama dengan para produsen maupun pusat grosir yang menyediakan berbagai macam produk dengan harga terjangkau.
Selain hal tersebut, dalam menjalankan bisnis sampingan usahakan jangan sampai mengganggu pekerjaan Anda. Jadi sebaiknya jalankan bisnis tersebut di waktu jam istirahat, sepulang kerja, atau saat libur kerja. Bagi Anda yang tertarik menjalankan bisnis sampingan bagi karyawan, berikut kami berikan contoh analisa ekonomi bisnis dagang sepatu dan tas kerja. Selamat mencoba dan salam sukses.
 
Analisa Ekonomi
Modal awal
Pembuatan catalog dan brosur                           Rp   100.000,00
Harga pokok pembelian :
Sepatu pria (@ Rp 75.000,00 x 20 pasang)               Rp 1.500.000,00
Sepatu wanita (@ Rp 60.000,00 x 20 pasang)             Rp 1.200.000,00
Tas pria (@ Rp 100.000,00 x 12 buah)                   Rp 1.200.000,00
Tas wanita (@ Rp 80.000,00 x 12 buah)                  Rp   960.000,00 +
Total                                                  Rp 4.960.000,00
Omset per bulan :
Asumsi : laba yang diambil per produk Rp 25.000,00
Harga jual sepatu pria : Rp 100.000,00/pasang
Harga jual wanita      : Rp 85.000,00/pasang
Harga jual tas pria    : Rp 125.000,00/buah
Harga jual tas wanita  : Rp 105.000,00/buah
Penjualan sepatu :
Sepatu pria (@ Rp 100.000,00 x 10 pasang)              Rp 1.000.000,00
Sepatu wanita (@Rp 85.000,00 x 15 pasang)              Rp 1.275.000,00
Tas pria (@ Rp 125.000,00 x 6 buah)                    Rp   750.000,00
Tas wanita (@ Rp 105.000,00 x 5 buah)                  Rp   525.000,00 +
Total                                                  Rp 3.550.000,00
Biaya operasional per bulan:
Biaya pembelian (produk yang terjual)                  Rp 2.650.000,00
Transportasi                                           Rp   150.000,00
Biaya internet                                         Rp   100.000,00 +
Total                                                  Rp 2.900.000,00
Laba bersih per bulan 
Rp 3.550.000,00 – Rp 2.900.000,00               =      Rp 650.000,00
ROI (Return of Investment)
(modal awal : laba bersih per bulan)            =      7,5 bulan
Sumber gambar : http://0.tqn.com/d/shoes/1/0/e/V/stacy_adams.jpg dan http://dhaniblokx01.files.wordpress.com/2010/02/903427_acf86q5p4.jpg

BISNIS TIDAK HARUS BERMODAL BESAR

Memutuskan untuk memulai usaha memang tidak mudah. Berbagai alasanpun sering dijadikan sebagai penghalang seseorang untuk memulai usaha. Beberapa alasan yang sering digunakan antara lain tidak memiliki modal usaha, tidak memiliki keahlian di bidang tertentu, atau tidak memiliki waktu luang yang cukup untuk memulai usaha.

Padahal untuk memulai sebuah usaha tidak harus memeras waktu, tenaga dan modal yang besar. Banyak peluang usaha yang bisa dijalankan dengan mudah dan murah, di sela-sela kesibukan Anda.
Salah satu contoh  peluang bisnis sampingan modal kecil yang bisa dijalankan yaitu menjadi supplier camilan. Bisa dibilang bisnis ini sangat mudah dijalankan, dan modal usaha yang dibutuhkan juga kecil. Bisnis ini juga sangat fleksibel, sehingga cocok bagi Anda yang memiliki pekerjaan tetap setiap harinya. Sebab, peluang bisnis tersebut tidak menyita banyak waktu dan tenaga, jadi pekerjaan sehari-hari Anda tidak akan terganggu.

Konsumen
Hampir semua orang suka ngemil, sehingga sasaran pasar bisnis ini cukup luas. Dari mulai anak-anak sampai orang tua, rata-rata menyukai berbagai jenis camilan untuk menemani waktu santai mereka. Untuk memenuhi permintaan pasar, Anda bisa menjadikan minimarket, supermarket, atau warung-warung yang ada di sekitar Anda sebagai target pemasaran produk Anda.

Info bisnis
Untuk memulai bisnis supplier camilan, yang perlu Anda perhatikan antara lain :


1. Pertama cari produsen camilan yang menawarkan produk berkualitas dengan harga terjangkau.  Perhatikan betul kualitas camilan yang ditawarkan, baik dari segi rasa, kebersihan, maupun tampilannya. Disamping itu, Anda juga harus jeli memilih camilan yang banyak diminati masyarakat luas. Agar produk yang Anda tawarkan, laku keras dipasaran.
2. Selanjutnya tawarkan kerjasama dengan produsen tersebut. Sampaikan bila Anda ingin memasarkan kembali produk camilan mereka. Hal ini dimaksudkan agar produsen memberikan harga khusus bagi Anda, minimal lebih murah dari harga jual eceran dipasaran.
3. Langkah berikutnya, siapkan modal peralatan dan perlengkapan usaha yang dibutuhkan. Seperti mesin pengemas (sealer), serta plastik kemasan yang menarik dengan ukuran beragam. Dan yang terpenting untuk kemasan produk, jangan lupa cantumkan label atau merek produk tersebut.
4. Cari target pasar yang potensial, misalnya saja warung-warung disekitar rumah Anda, toko oleh-oleh, kantin sekolah atau kampus, kost-kostan, serta minimarket dan supermarket yang pasarnya cukup bagus.
Bisnis ini juga sangat mudah dikelola, Anda cukup membeli produk camilan dalam jumlah besar dan memasarkan kembali dengan mengemasnya dalam kemasan ukuran lebih kecil dan mencantumkan label atau merek produk yang menarik.
Kelebihan bisnis
Banyak kemudahan dan keuntungan yang diperoleh dari bisnis sampingan supplier camilan. Walaupun modal yang dibutuhkan terbilang kecil, namun bisnis ini menghasilkan keuntungan  cukup besar. Tingginya minat konsumen akan produk camilan, membuat peluang pasar bisnis sampingan tersebut semakin luas.

Selain itu, produk camilan juga memiliki daya tahan yang cukup lama. Sehingga resiko kerugian bisnis cenderung kecil.
Kekurangan bisnisKendala usaha yang sering dihadapi adalah pengadaan barang yang tidak pasti. Permintaan pasar yang tinggi, membuat pelaku usaha sering kehabisan persediaan barang. Untuk mencegah hal ini terjadi, sebaiknya saat stok barang dari produsen melimpah, maka Anda bisa membelinya dalam jumlah yang lebih banyak. Atau bila perlu jalin kerjasama dengan beberapa produsen, untuk mengantisipasi permintaan pasar yang tinggi.
Pemasaran
Untuk memasarkan produk, Anda bisa menggunakan sistem konsinyasi (titip jual) maupun jual putus di beberapa tempat potensial. Untuk menjangkau semua konsumen, Anda juga bisa menawarkan produk camilan dalam berbagai ukuran mulai dari 100 gram sampai 1000 gram. Dengan desain kemasan yang unik dan label yang mudah diingat konsumen, produk Anda mampu bertahan ditengah persaingan pasar yang ketat.

Selain itu Anda juga bisa menggunakan strategi promosi, yang bisa menarik minat konsumen untuk membeli produk Anda. Misalnya dengan adanya pemberian bonus atau potongan harga tertentu untuk pembelian produk dalam jumlah banyak. Strategi ini cukup membantu para pelaku usaha untuk meningkatkan penjualan produk.
Kunci sukses
Kunci kesuksesan bisnis ini terletak pada kualitas produk yang Anda tawarkan. Oleh karena itu, pilih produk yang rasanya berkualitas, dikemas dengan menarik, dan sesuai dengan selera pasar saat ini. Dengan begitu loyalitas konsumen semakin meningkat, dan penjualan produkpun ikut meningkat.

Selanjutnya, Anda juga harus jeli dalam mencari pasar yang potensial. Hindari warung, maupun toko yang sepi pengunjung. Hal ini untuk mengurangi resiko kerugian, karena penjualan produk tidak optimal.
Analisa ekonomi

Modal awal
Mesin sealer (ukuran 30 cm)             Rp   400.000,00
Tas motor (untuk membawa produk)        Rp   175.000,00
Stok awal camilan (5 ball)              Rp   500.000,00 +
Total                                   Rp 1.075.000,00

Penyusutan mesin sealer, setelah pemakaian 3 tahun (36 bulan):
= 1/36 x Rp 400.000,00          =       Rp 11.100,00                           

Biaya operasional per bulan
Stok barang 3 ball (isi 5 kg) x 30 hr    Rp  9.000.000,00
Plastik kemasan dan label                Rp    200.000,00
Gaji pegawai (Rp 25.000,00 x 30 hr)      Rp    750.000,00
Listrik                                  Rp    100.000,00
Transportasi                             Rp    150.000,00­
Biaya penyusutan mesin                   Rp     11.100,00+
Total                                    Rp 10.211.000,00

Omset per bulan
Ukuran kecil
(@ Rp 400,00 x 100 pcs x 30 hari)   =    Rp  1.200.000,00
Ukuran sedang (150 gram)
( @ Rp 6.000,00 x 30 pcs x 30 hari) =    Rp  5.400.000,00
Ukuran besar (250 gram)
(@ Rp 10.000,00 x 15 pcs x 30 hari) =    Rp  4.500.000,00 +
Total                                    Rp 11.100.000,00

Laba bersih per bulan
Rp 11.100.000,00 - Rp 10.211.000,00 = Rp 889.000,00

ROI (Return of Investment)
(modal awal : laba bersih per bulan)   = 1,2 bulan
Dari pembahasan diatas bisa disimpulkan bahwa untuk memulai sebuah usaha, Anda tidak perlu berhenti bekerja maupun menunggu kucuran modal besar. Yang terpenting kuatkan tekad Anda dan jangan pernah takut untuk mencoba segala peluang usaha yang bisa Anda jalankan. Akhir kata, semoga informasi peluang bisnis sampingan modal kecil ini memberikan manfaat bagi para pembaca. Salam sukses.

sumber:www.bisnisukm.com
Sumber gambar : Tim Bisnis UKM

Ingin Sukses Jadilah Orang Yang Bodoh

Terlalu Banyak Ide – Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya
Miskin Keberanian untuk memulai –Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang “pintar” telalu banyak pertimbangan.
Telalu Pandai Menganalisis –Sebagian besar orang “pintar” sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang “bodoh” tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.
Ingin Cepat Sukses –Orang “Pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.
Tidak Berani Mimpi Besar – Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.
Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi – Orang “Pintar” menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang “Bodoh” berpikir, dia pun bisa berbisnis.
Berpikir Negatif Sebelum Memulai – Orang “Pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang “bodoh” tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.
Maunya Dikerjakan Sendiri – Orang “Pintar” berpikir “aku pasti bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “bodoh” menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.
Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan – Orang “Pintar” menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya terjual”.
Tidak Fokus – Orang “Pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang “bodoh” tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.
Tidak Peduli Konsumen – Orang “Pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang “bodoh” ?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.
Abaikan Kualitas -Orang “bodoh” kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sednagnkan orang “pintar” sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.
Tidak Tuntas – Orang “Pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang “bodoh” mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.
Tidak Tahu Pioritas – Orang “Pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang “Bodoh” ? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas
Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas – Banyak orang “Bodoh” yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas,
Mencampuradukan Keuangan – Seorang “pintar” sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.
Mudah Menyerah – Orang “Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang “Bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.
Melupakan Tuhan – Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa campur tangan “TUHAN”. Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.
Melupakan Keluarga – Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga
Berperilaku Buruk – Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri diatas kakinya sendiri

Jumat, 10 Juni 2011

Bisnis Jus Buah,Segar Buahnya Segar Profitnya

Bisnis Jus Buah sekarang mengalami peningkatan yang cukup pesat.
Kalau anda mau cermati dengan seksama, banyak macam usaha yang bisa anda ambil sebagai peluang usaha sampingan. Saya mungkin tidak bisa memberikan saran jenis usaha sampingan yang pas untuk anda.
Tapi saya punya satu contoh bisnis usaha sampingan yang bisa anda jadikan sebuah wacana, yaitu usaha juice buah. Akhir-akhir ini anda mungkin sering melihat outlet-outlet usaha juice buah bermunculan.
Saya tidak tahu kapan persisnya tren peluang usaha sampingan juice buah ini mulai. Kebetulan saya bertetangga dengan mbak Ponisi, ibu rumah tangga yang mulai serius untuk menekuni usaha juice buah.

Sebenarnya mbak Ponisi ini “nggak sengaja” merintis usaha juice buah tersebut. Ide peluang usaha sampingan juice buah tersebut muncul ketika usaha es batunya gagal total. Karena terlanjur beli lemari es untuk bikin es batu, akhirnya ia pakai buat usaha juice buah. Ia benar-benar menyiapkan usahanya dengan matang dan tidak menunggu usahanya berjalan sempurna.
Sekilas kalau anda lihat, mbak Ponisi ini tidak terlihat seperti seorang pengusaha. Dia lebih terlihat seperti ibu ibu rumah tangga pada umumnya. Tapi karena kegigihannya, usaha juice buahnya berkembang pesat. Bahkan jauh diatas harapannya, mengingat awalnya ia hanya mencari peluang usaha sampingan.

Outlet usaha juice buahnya memang terlihat berbeda dengan oulet-outlet usaha juice buah yang lainnya. Kalau yang lain menggunakan gerobak yang dihiasi “warna-warni” yang indah, outlet milik mbak Ponisi ini terlihat lebih kalem. Tapi kebersihannya sangat kentara. Mulai dari wadah pencuci buah, serbet, pisau hingga blendernya sangat dijaga kebersihannya.
Tidak hanya itu, cara membuat juice-nyapun bersih dan higienis. Mulai dari celemek buat pegawainya hingga kebiasaan selalu mencuci tangan setelah buahnya selesai diblender. Menunya hampir sama dengan usaha juice buah lainnya. Tapi ia membuat dua sampai tiga menu yang berbeda. Salah satunya adalah juice tape ketan.

Tapi nilai lebih yang paling utama dari usaha juice buahnya adalah rasa juice-nya yang lebih manis, lebih kental dan lebih banyak porsinya. Saya pernah membeli juice mangga buatannya. Anda tahu, 1 buah mangga besar dimasukkan semuanya ke dalam mesin blender. Buah yang lain juga begitu, nggak tanggung-tanggung jumlahnya.
Dan lagi, harga yang dikenakan untuk pelanggan usaha juice buahnya juga pas. Empat ribu untuk juice original dan 5 ribu untuk juice campuran. Cocok buat mahasiswa. Saya tidak tahu apakah ia paham segmentasi pasar atau tidak, tapi yang jelas ia melakukan semuanya dengan sangat pas. Mungkin insting bisnisnya yang berjalan saat ia mulai melihat peluang usaha sampingannya tersebut berjalan.
Untuk lokasi, ia tidak memilih di pinggir jalan utama. Ia justru memilih lokasi yang masuk ke kampung yang banyak terdapat kos-kosan. Target yang ia bidik bukan orang yang lalu lalang di jalan, tapi mahasiswa dan orang yang ada di sekitarnya.
Sepertinya ia paham bahwa kebiasaan mahasiswa kalau pulang ke kos adalah cari minuman segar buat dibawa pulang ke kamarnya. Jadi ia tidak hanya pintar melihat peluang usaha sampingan, tapi juga bisa membaca situasi.
Wadah juice yang ia gunakan juga berbeda dari yang lainnya. Kalau yang lainnya menggunakan gelas plastik, mbak Ponisi lebih menggunakan plastik putih biasa dengan ketebalan yang cukup. Waktu ditanya kenapa ia menggunakan plastik, ternyata ia mendengarkan keluhan konsumennya.
Banyak pelanggannya yang tidak mau menggunakan gelas plastik karena juicenya mudah tumpah di jalan. Selain itu, juice yang ditempatkan di gelas plastik lebih sedikit dibandingkan dengan yang dibungkus plastik. Wah, ini calon pengusaha sukses pikir saya. Dia tahu bahwa yang terpenting adalah apa kata konsumen, bukan apa kata si pengusaha.
Satu lagi, ia menyajikan juicenya dengan waktu yang cukup cepat. Komplit sudah, harga yang pas, penyajiannya yang cepat, lokasi yang tepat, target pasar yang sesuai, kemasan yang disukai konsumen dan diferensiasi usaha yang kuat : bersih, segar, kental, porsi lebih banyak.
Dengan strategi seperti ini, ia mampu menjual juice hingga 200 buah perhari. “Not bad” buat seorang ibu rumah tangga yang hanya menjalankan sebuah peluang usaha sampingan kan?
Dan yang lebih bikin saya dan teman-teman saya “meringis” adalah, beberapa bulan setelah ia membuka peluang usaha sampingan tersebut, satu motor matic sudah ia beli buat transportasi beli buah di pasar, ha..ha..ha..
Ok, saya bagikan simulasi peluang usaha sampingan juice buah yang saya dapat dari mbak Ponisi supaya anda bisa mengira-ira
berapa modal yang dibutuhkan dan berapa asumsi pemasukannya.

Simulasi Keuntungan 1 Bulan

Pemasukan
Omset : 100 jus x Rp 4.500,00 x 30 = Rp 13.500.000,00


Pengeluaran
Buah-buahan, gula, plastik : Rp 7.500.000,00
Sewa tempat, listrik dan air : Rp 500.000,00
Gaji karyawan 2 orang x Rp 500.000,00 : Rp 1.000.000,00
Transportasi : Rp 300.000,00
Total pengeluaran = Rp 9.300.000,00


Keuntungan bersih
Rp 13.500.000,00 – Rp 9.300.000,00 =
Rp 4.200.000,00
Bagaimana sekarang? Anda berminat meniru jejak mbak Ponisi
membuka usaha sampingan jus buah?

sumber:dokterbisnis.net