Al kisah, disebuah
kerajaan, karena raja tidak memiliki putra penerus, ia menganggap perlu
untuk mencari dan memilih calon penggantinya. Untuk itu, dibuatlah
sayembara pemilihan keseluruh negri, agar diseleksi per daerah hingga
ujian terakhir yang akan ditentukan oleh baginda raja sendiri.
Saat babak akhir tiba, tersisa tujuh orang pemuda yang memiliki kepandaian dan lulus seleksi berbagai tahap sebelumnya. Untuk itu, mereka harus menjalani tes terakhir sang raja di ibukota kerajaan. Raja dengan seksama menyeleksi ketujuh pemuda tersebut, sampailah mereka pada test terakhir.
Saat babak akhir tiba, tersisa tujuh orang pemuda yang memiliki kepandaian dan lulus seleksi berbagai tahap sebelumnya. Untuk itu, mereka harus menjalani tes terakhir sang raja di ibukota kerajaan. Raja dengan seksama menyeleksi ketujuh pemuda tersebut, sampailah mereka pada test terakhir.
Test terakhir yang diberikan oleh sang raja adalah mereka dikumpulkan oleh sang raja dalam sebuah aula, sang raja berujar “anak-anakku
yang pandai, untuk menjadi abdi negara itu sangatlah sulit. Tanggung
jawabnya sangatlah besar, dibutuhkan jiwa yang kuat, jujur, untuk
mengemban tugas dan penuh tanggung jawab demi kemakmuran rakyat.¨ , ketujuh pemuda itu mengangguk tanda memahami tugas dan tanggung jawab yang akan mereka pikul kelak.
¨Ujian yang terakhir ini adalah, aku
memberikan kepada kalian sebuah biji tanaman, tanam dan jagalah biji
ini sampai bertunas, rawatlah seperti kalian merawat negeri ini, tugas
kalian kelak akan jauh lebih berat dari sekedar menjaga bibit tanaman
ini. Setelah dua minggu, kalian bawa bibit itu kemari, dan aku akan
memberikan penilaiannya, kalian akan mengetahui hasilnya siapa yang
berhak menjadi penerus dari kerajaanku kelak.¨
Dua minggu berselang….
Tibalah hari yang menentukan, bagi nasib
ketujuh pemuda tersebut. Mereka dikumpulkan disebuah Aula kerajaan dan
disaksikan oleh segenap rakyat yang akan menjadi saksi dari lahirnya
penguasa baru mereka kelak.
¨ bagaimana anak-anakku, apakah kalian sudah membawa bibit yang aku pesankan dahulu..?¨ tanya sang raja
¨ sudah tuan raja…¨ jawab serentak ketujuh pemuda itu.
Kemudian diperiksalah satu persatu bibit
tanaman tersebut, enam dari ketujuh pemuda tersebut membawa dan
menunjukkan bibit yang sudah bertunas dan tumbuh begitu subur, hanya
tersisa satu pemuda yang membawa pot kosong yang tak ada tanaman yang
tumbuh didalamnya. Dengan wajah yang tersenyum sang raja bertanya kepada
pemuda tersebut,
¨ kenapa potmu tidak ada bibtnya, apakah yang kamu lakukan terhadap bibit yang sudah kuberikan…?¨
Pemuda itu menjawab
¨ Ampun tuan
raja, hamba sudah menjalankan apa yang sudah tuan raja perintahkan,
hamba juga sudah merawatnya, hamba selalu menyiramnya setiap pagi dan
sore, dan memberinya pupuk. Namun hamba tidak tahu kenapa bibit itu
tidak tumbuh tunasnya. Ampun..tuan raja…¨ pemuda itu merasa ketakutan.
Lalu dengan wajah yang penuh kharisma, dan suara yang lantang..Sang Raja bertitah…
¨ Wahai rakyatku dan anak-anakku,
akhirnya aku sudah mendapatkan penggantiku yang akan meneruskan tampuk
kerajaan ini, ketahuilah anak-anakku, bahwa bibit yang aku berikan
kepada kalian itu sebelumnya telah ku rebus dan tak mungkin akan tumbuh
tunasnya, sebaik apapun kalian merawatnya..jadi jelaslah siapa
pemenangnya…¨
Pemuda yang membawa pot kosong itu
kemudian menangis terharu, bersujud syukur, dan mengucapkan terima kasih
kepada tuan Raja. Sedang kepada keenam pemuda tersebut sang raja
berkata
¨ Kalian telah berbohong, kalian telah berbuat curang, dan
menghalalkan segala cara untuk bisa mendapatkan tahta kerajaan ini.
Karena kalian telah berdusta, maka balasan kalian adalah penjara
selama-lamanya…¨
—————–
Semoga Bermanfaat….
0 komentar:
Posting Komentar