Jumat, 08 Februari 2013

Tes Wajib untuk Calon Penguasa

Al kisah, disebuah kerajaan, karena raja tidak memiliki putra penerus, ia menganggap perlu untuk mencari dan memilih calon penggantinya. Untuk itu, dibuatlah sayembara pemilihan keseluruh negri, agar diseleksi per daerah hingga ujian terakhir yang akan ditentukan oleh baginda raja sendiri.
Saat babak akhir tiba, tersisa tujuh orang pemuda yang memiliki kepandaian dan lulus seleksi berbagai tahap sebelumnya. Untuk itu, mereka harus menjalani tes terakhir sang raja di ibukota kerajaan. Raja dengan seksama menyeleksi ketujuh pemuda tersebut,  sampailah mereka pada test terakhir. 

13561014571135532657
                ilustrasi (jpmi.or.id)

Test terakhir yang diberikan oleh sang raja adalah mereka dikumpulkan oleh sang raja dalam sebuah aula, sang raja berujar “anak-anakku yang pandai, untuk menjadi abdi negara itu sangatlah sulit. Tanggung jawabnya sangatlah besar, dibutuhkan jiwa yang kuat, jujur, untuk mengemban tugas dan penuh tanggung jawab demi kemakmuran rakyat.¨ , ketujuh pemuda itu mengangguk tanda memahami tugas dan tanggung jawab yang akan mereka pikul kelak.

¨Ujian yang terakhir ini adalah, aku memberikan kepada kalian sebuah biji tanaman, tanam dan jagalah biji ini sampai  bertunas, rawatlah seperti kalian merawat negeri ini, tugas kalian kelak akan jauh lebih berat dari sekedar menjaga bibit tanaman ini. Setelah dua minggu, kalian bawa bibit itu kemari, dan aku akan memberikan penilaiannya, kalian akan mengetahui hasilnya  siapa yang berhak menjadi penerus dari kerajaanku kelak.¨

Dua minggu berselang….

Tibalah hari yang menentukan, bagi nasib ketujuh pemuda tersebut. Mereka dikumpulkan disebuah Aula kerajaan dan disaksikan oleh segenap rakyat yang akan menjadi saksi dari lahirnya penguasa baru mereka kelak.
¨ bagaimana anak-anakku, apakah kalian sudah membawa bibit yang aku pesankan dahulu..?¨ tanya sang raja
¨ sudah tuan raja…¨ jawab serentak ketujuh pemuda itu.

Kemudian diperiksalah satu persatu bibit tanaman tersebut, enam dari ketujuh pemuda tersebut membawa dan menunjukkan bibit yang sudah bertunas dan tumbuh begitu subur, hanya tersisa satu pemuda yang membawa pot kosong yang tak ada tanaman yang tumbuh didalamnya. Dengan wajah yang tersenyum sang raja bertanya kepada pemuda tersebut, 
¨ kenapa potmu tidak ada bibtnya, apakah yang kamu lakukan terhadap bibit yang sudah kuberikan…?¨
Pemuda itu menjawab 
¨ Ampun tuan raja, hamba sudah menjalankan apa yang sudah tuan raja perintahkan, hamba juga sudah merawatnya, hamba selalu menyiramnya setiap pagi dan sore, dan memberinya pupuk. Namun hamba tidak tahu kenapa bibit itu tidak tumbuh tunasnya. Ampun..tuan raja…¨ pemuda itu merasa ketakutan.

Lalu dengan wajah yang penuh kharisma, dan suara yang lantang..Sang Raja bertitah…

¨ Wahai rakyatku dan anak-anakku, akhirnya aku sudah mendapatkan penggantiku yang akan meneruskan tampuk kerajaan ini, ketahuilah anak-anakku, bahwa bibit yang aku berikan kepada kalian itu sebelumnya telah ku rebus dan tak mungkin akan tumbuh tunasnya, sebaik apapun kalian merawatnya..jadi jelaslah siapa pemenangnya…¨

Pemuda yang membawa pot kosong itu kemudian menangis terharu, bersujud syukur, dan mengucapkan terima kasih kepada tuan Raja. Sedang kepada keenam pemuda tersebut sang raja berkata  

¨ Kalian telah berbohong, kalian telah berbuat curang, dan menghalalkan segala cara untuk bisa mendapatkan tahta kerajaan ini. Karena kalian telah berdusta, maka balasan kalian adalah penjara selama-lamanya…¨

—————–
Semoga Bermanfaat….

0 komentar:

Posting Komentar