Saya memang sangat suka mendengarkan ceramahnya Pak Prie GS,awal
ketertarikan saya adalah seringnya saya mendengarkannya di radio smart
fm,setiap tengah malam sepulang dari rutinitas bekerja.Celotehannya
memang sederhana,tapi sarat akan makna.Ada hal-hal yang diluar jangkauan
keumuman manusia biasa,yang mampu ia sajikan dengan bahasa yang
apik.Salah satunya tentang topik ini “Mundur Dalam Kemajuan”.
Betapapun semua sudah dibuka, tapi selalu ada rasa kurang, selalu ada pihak yang dirasa belum telanjang. Apakah kinerja pemerintah selalu buruk? tidak! Karena rasa dan kenyataan adalah berbeda. Apa yang kita rasakan berbeda dengan mereka/orang lain rasakan. Ada versi kita, ada versi mereka. Kenyataan bermacam-macam versinya, tergantung cuaca di kepala. Maka kalau kenyataan sedang terlihat mendung, itu bukan karena seluruh dunia mendung, melainkan karena mendung tebal di kepala kita.
Banyak perasaan mundur, tapi jangan sampai mengubur fakta adanya kemajuan. Ada kabar sedih, tapi jangan sampai melupakan fakta kegembiraan. Fenomena “homeostasis” memang penuh paradoks, tapi itu karena dia sedang menjalankan hukum keseimbangan. Untuk seimbang dalam maju, memang harus ada perasaan mundur.
Mudah-mudahan Kita bisa bersikap yang terbaik,atas setiap sisi kemajuan hidup yang terbentang dihadapan kita.
Di salin ulang dari website smart fm langsung
sumber :www.radiosmartfm.com
Semakin jalan dihaluskan,
semakin keruh jalan dengan kebut-kebutan. Makin maju teknologi rem pada
kendaraan, makin banyak angka kecelakaan. Semakin mobil dilengkapi
dengan bantalan peredam benturan, makin banyak supir menantang
kecelakaan.
Inilah fenomena “homeostasis”,
dalam setiap kemajuan, seseorang malah merasa mundur. Yang kaya makin
mudah dililit kemiskinan. Makin banyak diberi, makin mudah timbul rasa
kurang. Fenomena ini jika sedang berlangsung akan menyerang siapa saja.
Jika kita pejabat, apa saja yang kita kerjakan rasanya selalu
salah. Rasanya media hanya menulis yang buruk-buruk saja. Padahal tidak,
karena kalau itu dilakukan maka media itu akan mati dengan sendirinya.
Setiap kali ada kabar tentang korupsi, bencana, atau kriminal, stasiun
televisi pasti juga meyiapkan pelawak-pelawak yang memantik tawa. Diluar
kabar buruk, media pasti juga menyiarkan tawa.Betapapun semua sudah dibuka, tapi selalu ada rasa kurang, selalu ada pihak yang dirasa belum telanjang. Apakah kinerja pemerintah selalu buruk? tidak! Karena rasa dan kenyataan adalah berbeda. Apa yang kita rasakan berbeda dengan mereka/orang lain rasakan. Ada versi kita, ada versi mereka. Kenyataan bermacam-macam versinya, tergantung cuaca di kepala. Maka kalau kenyataan sedang terlihat mendung, itu bukan karena seluruh dunia mendung, melainkan karena mendung tebal di kepala kita.
Banyak perasaan mundur, tapi jangan sampai mengubur fakta adanya kemajuan. Ada kabar sedih, tapi jangan sampai melupakan fakta kegembiraan. Fenomena “homeostasis” memang penuh paradoks, tapi itu karena dia sedang menjalankan hukum keseimbangan. Untuk seimbang dalam maju, memang harus ada perasaan mundur.
Mudah-mudahan Kita bisa bersikap yang terbaik,atas setiap sisi kemajuan hidup yang terbentang dihadapan kita.
Di salin ulang dari website smart fm langsung
sumber :www.radiosmartfm.com
0 komentar:
Posting Komentar